Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asal Aceh Ghazali Abbas Adan
meminta pasangan bakal calon gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil
bupati dan wali kota/wakil wali kota yang maju pada Pilkada 2017 dapat
bersaing dengan sehat, tanpa harus ada intimidasi terhadap masyarakat.
"Bersaing
lah secara sehat, jangan sampai rakyat menjadi korban untuk mencari
kemenangan pada Pilkada," kata Ghazali yang juga Wakil Ketua Komite IV
DPD di Banda Aceh, Senin.
Ia mengatakan dirinya
sangat mendukung Pilkada damai sebagai mana motto Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Aceh "Pilihan berbeda tapi kita tetap bersaudara" dan
itu yang diharapkan pada pelaksanaan Pilkada.
Menurut
dia Aceh sebagai daerah model sudah sepantasnya Aceh memberikan contoh
yang baik dalam pelaksanaan Pilkada untuk daerah lain di Indonesia.
"Jangan sampai disini terjadi yang macam-macam seperti teror, intimidasi," katanya.
Ia
mengatakan jika seorang pemimpin mendapatkan kemenangan melalui teror
dan intimidasi maka daerah tersebut tidak akan ada masa depan.
"Saya
mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membuat perubahan
bagi Aceh dan mampu membuat program-program yang bermanfaat bagi rakyat
Aceh di masa mendatang," katanya.
Ia juga
berpesan agar apara peserta Pilkada sesuai tingkatan dapat mendidik
masyarakat dengan politik yang beradab, seperti Pilkada Halal yang
disebutkan oleh salah satu kandidat Gubernur Aceh.
"Saya
sangat mendukung Pilkada halal, karena berdasarkan prinsip saya Pilkada
halal adalah tanpa itimidasi, teror, merusak spanduk, money politik dan
jangan membuat janji jika tidak bisa ditepati," katanya.
Ia
menambahkan apabila semua kandidat berpikiran sama dan bersaing dengan
menggunakan motto damai maka dalam pilkada tidak akan timbul konflik
sesama kandidat.
Selain itu, ia juga meminta
kepada para kandidat untuk mendidik dan mengatur para timsesnya, agar di
lapangan tidak terjadi intimidasi maupun teror saat pelaksanaan Pilkada
Aceh.
"Kita berharap Pilkada Aceh bisa
berjalan secara demokrasi, beradat dan santun, karena Provinsi Aceh
merupakan sebagai daerah model. Marilah kita menjadikan daerah kita
model demokrasi yang santun dan beradab," demikian Ghazali Abbas. (ANT)