Banda
Aceh – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menyebutkan bahwa masyarakat Aceh sudah
sering merasa dikecewakan dengan pengelolaan proyek-proyek yang ada di Aceh. Di
mana, selama ini masyarakat tidak merasakan manfaat yang signifikan dengan
kehadiran industri di Aceh, misal dalam hal perekrutan tenaga kerja yang
seharusnya mengutamakan putra daerah. Karena itu, Irwandi meminta agar langkah
cepat dalam pembentukan pengembangan KEK Arun.
“Imbas
dari pengembangan dan pengelolaan KEK Arun diharapkan berdampak pada sektor
rill dan menciptakan lapangan kerja,” kata gubernur dalam sambutan yang
dibacakan Sekda Aceh Dermawan MM., saat penandatanganan bersama Konsersium KEK
Arun, dalam pembentukan PT. Patriot Nusantara Aceh sebagai Badan Usaha
Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe, di ruang
Potensi Daerah, 10 November 2017.
Lahirnya
KEK Arun Lhokseumawe, kata Irwandi, diharapkan menjadi salah satu pilihan serta
harapan untuk membawa Aceh menuju kesejahteraan.
Peluncuran
pengoperasional KEK Arun Lhokseumawe ditargetkan pada minggu ke 3 Desember
2017, dengan peresmian langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dengan itu, iklim
investasi Aceh diharapakn semakin baik sehingga bisa meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan angka kemiskinan serta kemiskinan di Aceh.
Sementara
Achmad Fadhil, Wakil Konsersium KEK Arun Lhokseumawe, menyebutkan bahwa ada
beberapa hal yang akan dikembangkan oleh
empat Konsorsium Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe.
Achmad
mengatakan bahwa PT. Pertamina akan mengembangkan kilang dan PT. PIM akan
mengembangkan cluster petrokimia serta pengambilalihan AAF - DL. Sementara PT.
Pelindo I akan mengembangkan pelabuhan Krueng Geukuh dan PT. KKA akan
merevitalisasi kertas Aceh.
"Sinergi
BUMN dan BUMD akan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Aceh," kata
Achmad Fadhil.
Direktur PT.
PIM ini, menyebutkan KEK Arun mendukung program pemerintah dalam bidang maritim
dan kesejahteraan. Beroperasinya KEK Arun, kata Achmad, tentunya akan
meningkatkan daya saing Aceh di tingkat nasional.
"Pastinya
akan menumbuhkan perekonomian dan menciptakan peluang berwirausaha masyarakat
Aceh," kata Achmad.
Selain itu,
beroperasinya KEK Arun nantinya akan mengurangi tingkat pengangguran hingga 7,6
persen dan tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
"Industrialisasi di Aceh akan semakin terbuka dan semuanya akan dimulai dari KEK Arun," kata Achmad.
"Industrialisasi di Aceh akan semakin terbuka dan semuanya akan dimulai dari KEK Arun," kata Achmad.
PT.
Patriot Nusantara Aceh sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi
Khusus Arun Lhokseumawe, nantinya akan berkoordinasi dengan dewan kawasan KEK
ARUN.
Sementara
Sekretaris Dewan Kawasan Arun Lhokseumawe, Iskandar, menyebutkan pembentukan PT.
PNA merupakan langkah maju untuk mempercepat proses implementasi KEK Arun. Karena,
untuk bisa beroperasi, harus terlebih dahulu menyiapkan administrator dan Badan
Usaha sebagai pengelola KEK.
Iskandar
mengatakan perlu dilakukan percepatan administrasi agar KEK bisa segera
terealisasi. Dengan adanya KEK bisa meningkatkan perekonomian, menciptakan
lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan di Aceh sehingga KEK ini bisa
menjadi Model percepatan investasi di Aceh.
Mardi
Santoso, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, mengatakan bahwa KEK
Arun berbeda dengan KEK lain di Indonesia. Di mana, KEK Arun bisa beroperasi
dalam waktu dekat ketika KEK lain butuh waktu hingga 3 tahun.
Belum
lagi dengan letak strategis lokasi pembangunan KEK. Kawasan Arun terletak di
pelayaran yang padat, sehingga diharapkan kehadiran KEK Arun bisa memberi
manfaat pada laju ekonomi di Aceh. []